Minggu, Juni 28, 2009

Biru yang Biru

Mega berarak di kejauhan
Sebentar lagi mentari lelap di balik peraduan
sesosok jiwa masih tertatih-tatih
Mengejar harapan yang ikut lesap di balik senja
Hatinya adalah sekeping luka yang berdarah
Raganya gemetar menahan hasrat jiwa 
yang makin tak tentu arah 
Sebaris angannya
Kusut masai dihajar kerasnya kehidupan
Sanggupkah ia bertahan?!
Langit mendadak berubah biru
Sebiru perasaan berkabungnya
Ketika kehadirannya tak di anggap ada
Pintu-pintu nurani tertutup untuknya
Dia hanya bisu menatap senja biru
Sebiru hatinya
Sebiru hidupnya
Sebiru takdirnya
Sebiru yang biru.


12 mei 2009
(Asrul Rahmawati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo mampir

Rasau Hijau