Rabu, Desember 01, 2010

Sepertinya, Bangsaku harus bercermin!

Benar-benar nggak pernah membayangkan guys,
kalau aku bakal terkapar di tepi jalan, meringis menahan sakit karena diserempet sepeda motor. Dan yang sangat menyakitkan adalah kondisi jalan tersebut sedang rame banget. Mungkin itu bukan masalah sih sebenarnya rame nggak rame, tapi yang jadi masalah adalah ketika tak seorangpun pengendara sepeda motor yang mau nolongin(juga yang menyerempet ku, dia malah kabur tanpa sempat kulihat wajahnya).
Syukur...ada seseorang yang tiba-tiba meloncat dari angkot tua dan menepikan motorku. Tuhan...aku ingin menangis waktu itu, tapi air mataku terlalu enggan untuk menangisi keangkuhan publik.
Sungguh, aku trenyuh sekali melihat kelakuan bangsaku! betapa acuh tak acuhnyamereka. Menjunjung tinggi individualisme, hingga mengacuhkan rasa sosial. Dimana....dimana? Rasa persaudaraan itu? Betapa pembohongnya mereka yang sok ingin menolong saudara-saudara nya yang sedang tertimpa bencana nun jauh di pulau seberang? Jika di depan matanya saja ada seorang gadis terkapar sekarat, tak sedikitpun hatinya tergerak untuk menolong.
Menyedihkan sekali! Aku menjadi sangat muak melihat realita seperti ini. Mana kepedulian yang di gaung-gaungkan itu?Manaaaaaaaaaaa?
Sungguh! aku sebagai salah satu bagian dari bangsa ini menjadi sangat malu. Ak berusaha untuk memposisikan diri di posisi mereka. lalu aku berandai-andai mungkin mereka sibuk dengan urusan nya masing-maing, mungkin mereka sedang terburu-buru, mungkin mereka sedang bertempur dengan waktu. Tapi, tetap saja! aku melihat tidak ada alasan yang relevan untuk menjadi tidak peduli dengan orang lain. Kalau mereka selalu merasa sibuk sendiri, kapan mereka punya waktu untuk sekedar memberikan sedikit perhatian untuk orang lain.
Sungguh aku ingin sekali mengumpat, meludah atau mencaci maki, namun aku tersadar jika aku melakukan hal-hal seperti itu aku akan serupa dengan mereka. Aku sama saja dengan mereka. Maka aku tak melakukan hal seperti itu.
Bangsaku!
Ayo bercermin dengan tingkahmu! Bagaimana mungkin bangsa ini bisa menjadi bangsa yang makmur dan terbebas dari kemiskinan jika melihat hal-hal kecil yan seharusnya di bereskan saja mereka tidak peduli.

*aku terserempet motor di jalan Soekarno Hatta, dan di tinggal(lagi) oleh pelaku penyerempetan, kejadian yang sama juga pernah terjadi pertengahan tahun 2010 lalu. Di jalan yang sama hanya suasana jalan saja yang beda, kalau kemarin tengah malam dan nggak ada orang tapi kali ini di tengah ramainya lalu lintas senja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo mampir

Rasau Hijau