Rabu, Agustus 18, 2010

Maunya menang sendiri

AKu tetap masih seperti kemarin, ingin menceritakan hari ku hari ini, ada kejadian menjengkelkan nih guys...
Diawali dengan dering handphone pukul 09.14 WIB, nama GSJ Tya terpampang di layar HPku. Dengan sikap ditegar-tegarkan(agar tak kelihatan bangun tidur kuangkat telepon nya)
"Halo...," ucapku
"Halo Ul,jangan lupa kita hari ini ketemu mas Dedi,jam sepuluh di puswil," jawab suara diseberang.
"Ok deh,jam sepuluh ya..."
"Jangan lupa bawa...," suara diseberang terputus karena sudah ku pencet tombol untuk mengakhiri telepon.
Ups...mau ngomong apa lagi ya dia,udah keburu kumatikan nih handphonenya. Dengan bergegas aku segera menuju kamar mandi dan mencoba menghilangkan rasa kantukku.Setelah itu kupacu Honda Grand ku menuju Pustaka wilayah. Sampai disana kucari-cari tak ada sosok Tya maupun bg Dedi, ya sudahlah kutunggu saja di Kimteng,kafe yang berada di dalam puswil, kendati kafenya tutup tapi kursi-kursinya masih dibiarkan untuk diduduki pengunjung.
Kubuka laptop,dan beberapa menit kemudian tampak Tya menuruni tangga dari lantai satu(aneh dipuswil tu ada lantai dasar dan lantai satu).
Seperti biasa kami sudah tenggelam dalam koran-koran yang dibawa Tya,sambil mendiskusikan beberapa karya sastra,lebih tepatnya sih mengkritik,hehe...
Kemudian aku kembali asyik mengotak-atik laptopku.
"Tya mau ngetik dong Ul...,"pinta Tya mengangetkanku.
Lhah masak aku yang punya dia yang mau make,selalu begitu,kalau untuk ngerjain sesuatu yang urgent banget sih ga papa,tapi ini kan aku lagi mau make,gak lihat apa,
"ntar buk, lagi connect in wifi nya nih,"jawabku.
Dia pun terdiam. Syukur ucapku dalam hati. Luar biasa sih anak yang satu ini,sudah kuteliti selama satu tahunan,suka seenaknya aja, menyita barang orang yang seadng digunakan, kadang-kadang pena,kadang notes, hal-hal kecil dan remeh sih,tapi gak urung hal-hal seperti itu sangat menyebalkan.
Ingin sih suatu hari nanti dia dapat menyadari kelakuannya dan mulai berubah dengan menghargai perasaan orang lain.Aku sering mendoakan nya agar dia mau mengerti tapi entah kapan Allah mengabulkannya. Aku bukan tipe orang yang bisa menyakiti orang lain dengan menegurnya secara langsung. kecuali aku benar-benar marah.
oke...lanjut deh ceritanya...

Setelah bang Dedi datang, kami mulai mendiskusikan tentang Green Arsitektur, tentang manfaat menampung air hujan dengan cara membuat talang dan memanfaatkan halaman sampai tata letak taman.
oh ya beberapa menit sebelum bang Dedi datang Tya memintaku untuk menggantikannya menulis laporan hasil diskusi ini. Dan aku menyetujui nya.
So,begitu bang Dedi datang dan diskusi dimulai laptopku pun berpindah tangan kepadanya, buueewwh alamiah sekali ya,karena aku meraih notes dan pena untuk mencatat hasil diskusi, eh dia meraih laptopku.
Begitulah dst..dst.. Diskusi usai dabn bang Dedi pamit. Ketika kuraih kembali laptopku,kulihat...ya ampun Tya ternyata buka fb..
nah lho?! katanya mau ngetik,ngetik apaan,ngetik di chat room?
Kan aku sudah bilang,kadang-kadang anak yang satu ini menyebalkan itu belum seberapa kalau kamu ikuti terus kisahnya setelah ini...

oke,singkat cerita ketika waktu teloah menunjukkan pukul 13.16 kami bergegas untuk berangkat ke Riau Pos untuk Traning of Trainer bersama kak Novi.But,karena Tya gak bawa helm maka kami menuju kost ku dulu untuk menjemput helm, namun di perjalanan kami melewati toko ponsel dan teringat bahwa beberapa hari yang lalu Ria meminta tolong untuk membawa handphone nya berobat kesana.
Maka ketika sampai ke kost aku mengangsurkan helm biru lama ku padanya agar selamat dari razia polisi di sepanjang jalan nangka, aku sendiri mengambil helm baru SNI dari acara kampanye lalu lintas kemarin. kemudian kami melaju ke Riau Pos,eh ya mampir dulu ke toko ponsel, dan kami melanjutkan perjalanan.Jejejejejeje...

Sampailah di Riau Pos, kami sudah terlambat karena harus shalat dulu di mushalla, huh lagi-lagi si Tya sih menolak kuajak shalat diruang rapat. Al hasil kami mendapat ceramah panjang kak Novi.
"kalian ini luar biasa,buat jadwal kemarin setengah satu,telat,lalu kalian usul jam 2,oke kakak setuju,masih juga telat,kapan kalian bisa bertanggung jawab sama waktu,bagaimana mau menjadi trainer kalau kalian ga konsisten sama waktu," begitulah kira-kira ringkasan pidato kak Novi sambil menatap mata kami. Aku dan Tya hanya bisa diam,karena itulah jalan yang terbaik, semua orang juga tahu jika kak Novi tak pernah ingin disela jika sedang "memarahi orang".
Okelah akhirnya meski begitu,latihan di lanjutkan juga. Pertama-tama kami membenahi proposal yang dibuat Tya,dan...jreng..jreng...Laptopku dirampas lagi,dengan alasan lebih mudah dihubungkan dengan LCD.

Menyebalkan....
Apalagi ketika pulang si Tya menggondol helm SNI baruku dan meninggaljkan helm yang kupinjamkan padanya.Huh..dassar maunya main rampas aja,selalu ingin memakai yang terbaik...
Menyebalkan,salah satu gadis yang berperasaan batu granit yang pernah kutemui...

1 komentar:

  1. @rulirara:
    Temanku,
    aku rasa itu hal yg wajar .
    terkadang kita kesal sama teman sendiri ..
    apalagi dgn sifat nya yg kdg2 gk ngeehh di mata kita ...

    tapi mau tidak mau, semuanya harus di jalani dgn penuh kesabaran. Mungkin dgn memberi dia sekedar saran atau nasihat, entah dia mau terima atu nggak ..
    biar dia coba pikir dan renungkan sendiri ..
    Mudah2an dia bisa memperbaiki sikap nya tadi ..

    note: ini hanya sekedar opini pribadi, kadang2 trgantung situasi dan kondisi

    BalasHapus

ayo mampir

Rasau Hijau